Review buku: Membongkar 3 rahasia vs The secret

 


  Membaca buku pak Agus Mustofa (AM) berjudul membongkar 3 rahasia (M3R), seperti menemukan antitesa sekaligus sintesa yg melengkapi kekurangan buku best seller internasional “The secret” karya Ronda Byrne (RB).

  RB mengungkap 1 rahasia ribuan tahun tentang 1 hukum "mutlak" kesuksesan tokoh2 besar sejarah yaitu hukum daya tarik atau LAW OF ATTRACTION (LOA) .  RB menyebutkan pikiran dapat memancarkan gelombang daya tarik, yg apabila dikonsentrasikan pada suatu hal/kejadian yg diinginkan secara detil visualisasinya, lalu diafirmasi (di-iya-kan) dalam tindakan dan perasaan yg penuh kesyukuran maka siapapun dapat menarik- apapun realitas yg diingini (kesuksesan, kekayaan, kesehatan,jodoh dll). 

   RB tidak menyebutkan peran Tuhan dalam kesuksesan manusia. RB menafsiri kontex tuhan/ dewa2 dalam kitab2 suci &manuskrip kuno sebagai entitas yg kekal (tidak dicipta & tidak musnah) setara dengan energy (sesuai hukum termodinamika 1 tentang kekekalan energi yang tidak dicipta & tidak musnah). disini RB menyederhanakan konsep: tuhan sama seperti energi, & karena manusia secara kuantum adalah kumpulan energy, maka RB menyimpulkan: manusia adalah tuhan itu sendiri, yg menciptakan realitas dunianya masing2. -Suer sia2 deh, udah khatamin buku & videonya RB ujung2nya dia ngajak semua orang jadi firaun. Bisa Ambyar dunia kalo seluruh manusia seisi bumi menjadi firaun yang mengaku "tuhan" tak tau diri, yang hakikat fitrahnya masih sangat bergantung & fana.

ANTITESA

 Pak AM mengkritisi:

1.       Mekanisme semesta tidak hanya bergerak dg 1 hukum LOA saja melainkan banyak hukum/sunnatullah lain yaitu hukum : tolak menolak, resonansi, interferensi, elektromagnetik, gaya nuklir, unification force/ gaya penyatu dll. The Law of Attraction mengatakan, “barang siapa saja yang berpikir positif akan menarik hal-hal yang positif, sedangkan orang yang berpikir negatif akan menarik hal-hal yang negatif pula.”

   Problem utamanya adalah, manusia tidak benar2 tahu apa yang di sebut pikiran positif dan negatif itu? apa yg difikir manusia baik belum tentu baik bagi Allah. Maka fikiran kita lebih baik diimbangi dengan prasangka "Takdir Allah adalah yg terbaik" agar kita ga gampang stres & bisa ridho dengan nasib yg sudah terjadi. 

2.       Apakah pikiran satu2nya penentu kesuksesan seseorang? Lalu dimanakah peran Tuhan dalam kesuksesan manusia? Dimana pula peran manusia2 yg memperebutkan keinginan yg sama (para kandidat presiden misalnya)?

SINTESA buku M3R

      Pertama, Rahasia Lauh Mahfudh. Big data informasi komplit dari awal penciptaan sampai kehancurannya. Konsep lauh mahfudh lebih gamblang menjelaskan fenomena otak dejavu ( merasa kenal akrab pada orang, tempat & peristiwa padahal belum pernah ketemu/ mengalami). karena sgala peristiwa yg blom terjadi, sedang& telah terjadi, semuanya sudah tuntas terekam di lauh mahfudh. 

   QS Al-Hadid ayat 22-23, “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya."

      Kedua, Rahasia Sunnatullah. jika merujuk pada literasi Quran: sunnatullah merupakan  ketetapan Allah mencakup aspek historis dan takdir mencakup ketentuan ukuran/kadar fenomena alam. Hukum sunnatullah menyatakan bahwa Allah mengabulkan do’a orang-orang beriman yang mau ikuti syariat-Nya. Sesuai dengan ayat:

Quran Surat al-Baqarah;186. “Dan apabila hamba-hambaku minta kepada-Ku maka akan Ku berikan permintaannya."

      Ketiga, Rahasia Kehendak (diri, masyarakat, Tuhan). Intinya 3 rahasia itu diringkas dengan 3kiasan begini: Dzikir dikiaskan search engine yang mengantarkan seseorang masuk ke jaringan infomasi Lauhul Mahfudh. 

   Sedangkan kehendak, yg dituang dalam Do’a dikiaskan proses memilih barang belanjaan dari ‘menu’ yang tersedia di data lauh mahfudh. Kalau belanja, ya tak hanya melihat etalase toko, tetapi juga simpan barang ke troli belanjaan. Berdo’a adalah memilih dan menyebut apa-apa yang menjadi kebutuhan kita. Bisa dalam hati, lisan dan perbuatan. Berdo’a adalah meminta sesuatu yang sebenarnya sudah ada listnya dalam Lauhul Mahfudh. semua menunya sudah ada. Karena seluruh kejadian yang mungkin terjadi pada kita, sebenarnya sudah tercatat dalam daftar menu itu. Masing-masing pilihan memiliki konsekuensi tertentu. Semacam itulah cara memproses informasi Lauhul Mahfudh agar sampai menjadi kenyataan hidup. 

   Selanjutnya tujuan kita ngenet adalah men-download file/ pesan produk yang kita inginkan. Dalam realitas yang sedang kita bicarakan, itu adalah proses ikhtiar untuk merealisasikan takdir terbaik yang kita inginkan. Ibaratnya, kita sudah browsing dengan cara dzikir. Kita juga sudah berkehendak memilih file-file takdir yang kita ingini melalui doa. Akhirnya, tentu kita ingin mengambil file-file itu agar menjadi milik kita. Caranya, lewat syukur.

  Rasa syukur memiliki makna; ungkapan terima kasih dalam jiwa, dalam kata-kata, hati dan terefleksi dalam perbuatan. Syukur yang demikian secara sunatullah memiliki kekuatan resonansi untuk mendorong terjadinya peristiwa-peristiwa susulan yang lebih berkualitas dan bertambah ganjaran kebaikannya. Sebagaimana resonansi senar dari 2  gitar yang sama persis. Jika kita petik satu gitar maka gitar lainya akan ikut bergetar. Begitupula kebaikan amal sholeh atas dasar kesyukuran, akan menyebar dan mendatangkan kebaikan yg lain disekitarnya.

   Syukur terkait erat dengan rasa. Bukan hanya pikiran atau ucapan. Melainkan totalitas antara pikiran, ucapan dan perbuatan. Apa yang kita pikirkan, ucapkan & lakukan belum tentu selaras dengan apa yang kita rasakan. Keselarasan emosi yang dihasilkan dari peleburan ketiganya itulah yang akan menghasilkan rasa syukur. Ada yang menyebutnya sebagai totalitas feeling. Bukan sekedar thinking, speaking tapi juga action.

   Selanjutnya apakah kesuksesan itu? disebutkan dalan Quran surah (al-Hadid; 20-21). “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan.” 

   Jadi definisi kesuksesan adalah bukan terpenuhinya segala ‘syahwat duniawi ala barat’ melainkan keberhasilan setiap kita dalam menjalankan peran khalifah fil Ard yang diberikan Allah. Sebab keinginan tidak akan menggiring kita kepada kesuksesan yang sesungguhnya kecuali hanyalah fatamorgana hidup, hawa nafsu yang tidak ada habisnya.

   Bagaimana seseorang bisa meraih kesuksesan hidup? inilah model skenarionya, bisa diuraikan dalam kiasan berikut:

   Hidup adalah drama kolosal dengan skenario raksasa lauh mahfudh. Skenario berjalan milyaran tahun. Setiap generasi ada drama. Setiap kita adalah aktor. Skenario ceritanya sudah menjadi sebuah buku (langit-bumi). Skenario berbarengan dengan drama yang sedang berlangsung. Setiap orang melintasi ruang kehidupan; menjalani lakon. Informasi-informasi rahasia berasal dalam kitab induk. Semua pilihan peran ada di dalamnya. Tidak semua aktor ulung bisa cepet nangkap & menjiwai peran skenario. Sang sutradara selalu aktif dibalik layar. Sutradara mengajari & memberi petunjuk, ada yg cepet faham tapi ada juga yang tidak faham. 

   Aktor yang sukses adalah yang cerdas belajar skenario sambil praktek sampai akhir hayat kisahnya. Aktor yang cerdas itu akan dinobatkan sebagai the best actor dari sang sutradara & mendapat ganjaran terbaik.

   Sayangnya penjelasan itu semua hanya berupa kiasan, sampai lembar terakhir bukunya, pak AM ga tuntas menjelaskan detil operasional: "bagaimana cara konkritnya menjadi aktor ulung itu?". Rupanya ekspetasiku sudah berlebihan di awal membaca buku ini. Pak AM jelasnya ga pernah mengklaim bisa mendekati seperti nabi khidir yang dikisahkan di surat alkahfi: sampai pada derajat paham dengan kehendak Allah dan mampu menuntun muridnya (nabi musa) untuk menjalankan skenario Allah. Inilah kenapa setelah khatam buku M3R, Otakku nambah puyeng, nggantung- suwung, girab2 mimpi buruk bencana alam & krisis dunia, sampai insomnia parah, karena pola yg kualami sama & berulang: mimpi bencana, lalu mengalami dejavu saat bencana itu beneran terjadi, lalu stres karena ga paham2 dengan kehendak skenario Allah: kenapa mesti dikasih spoiler bencana yg bahkan ga bisa diantisipasi? Boro2 mengantisipasi masa depan, menghadapi problem kondisi saat ini aja masih gelagepan. Bener2 aktor yg payah...

   Sangat disayangkan sekali, karena faktanya saya ga sendiri, banyak manusia itu aktor payah: ga tau "karepe piye to" sang sutradara balik layar itu. Ga tau "carane piye" bertindak bener tanpa tau pasti skenario terbaik mana yg mesti dijalani. Boro2 tau kehendak Tuhan (seperti kisah nabi khidir), tau cara menemukan "panggilan jiwa" sendiri aja susah.  Memahami bolak-baliknya hati sendiri aja lho susah. Banyak orang itu "ga tau diri", ga paham dengan dirinya sendiri.

   Hasilnya: bumi ini menjadi panggung teater termegah, dimana para aktornya cuma bisa grasak-grusuk, nabrak sana sini, salah & celaka berulang kali, jatuh lalu bangkit lagi. Namun disitulah letak keseruan kisahnya: lewat salah & derita itulah manusia terus belajar. Gradakan meraba-raba jalan skenario mana yg terbaik untuk dijalani, bermodalkan hawa nafsu-insting bertahan hidup, campur sedikit ilmu pengetahuan, intuisi, keyakinan dari kitab suci & hikmah sejarah peradaban, manusia disepanjang perjalanannya, akan terus menerus memperbaiki diri & peradabannya. Kami masih percaya dengan misi kemanusiaan "khalifah fil ardhi" insyaAllah. 

   Banyak orang semasa hidupnya ga pernah benar2 tau persis & yakin bahwa apa yg sudah dilakukannya sudah benar sesuai dengan skenario yang Allah ridhoi apa tidak. Hingga di akhir kisahnya, insyaAllah akan ditunjukkan saat sakaratul mautnya termasuk husnul khotimah ataukah su'ul khotimah. Selagi hidup manusia hanya bisa terus beristigfar, mohon ampun atas khilaf & salah, sambil terus belajar rido beramal sholih & terus berusaha ikhlas pada keimanan: "bahwa takdir Allahlah yg terbaik". Bahwa semua yg terjadi & belum terjadi adalah semua dari Allah dan akan kembali pula pada-Nya.  

   Marhaban Ya Ramadhan, Semoga Kita mendapatkan ampunan & Rahmat-Nya, serta disampaikan usia ini untuk menjalani ibadah  terbaik di bulan mulia. 

Wallahu a'lam  bi showab.

--0O0--


NB:  Review ini baru selesai di posko pengungsian korban gempa cianjur, sambil belajar ridho dengan keadaan, sambil belajar syukur dengan menjadi relawan pos bantuan gempa. Semoga ini diridhoi Allah. Smoga husnul khotimah..














Komentar

Postingan Populer