Bekam Anak (Pediatric Hijamah), Siapa takut?
Malam itu anak-anak sakit.
kakak (8 thn) pusing nyeri migrain di ubun-ubun. sampai ga mau belajar, susah tidur.
dan adek (4thn) masuk angin demam tonsilitis amandel, ga mau makan.
seru juga lihat pasien anak: kakak beradek yang seneng sampai rebutan dibekam.
kakak dibekam lintah di titik ummu mugits. ga sakit katanya, cuma awal-awalnya kayak gatel digigit semut gula. kakak paling suka maen lintah dan dibekam lintah daripada bekam sayat/tusuk jarum.
dan adek sukanya bekam kering di zona leher, punggung sampe tulang ekor. karena adek masih takut digigit lintah & jarum.
selesai bekam, minum madu dan habasauda untuk meningkatkan kekebalannya secara alamiah.
Tonsilitis merupakan peradangan pada amandel yang sering terjadi pada anak, Kebanyakan infeksi amandel disebabkan oleh virus. antara lain influenza (flu virus) dan Virus Epstein-Barr (EBV), virus penyebab mononucleosis.
Tak hanya virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis. Namun, bakteri yang paling umum adalah Streptococcus Pyogenes (kelompok A streptokokus), bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Bila amandel sudah terinfeksi oleh virus atau bakteri tersebut, amandel akan mencoba untuk melawan virus dan bakteri melalui hidung dan mulut. terjadilah reaksi radang, bengkak, dan nyeri di dua bantalan berbentuk oval yang letaknya di belakang tenggorokan.
Amandel berfungsi untuk menghasilkan zat antibodi yang digunakan untuk melawan infeksi pernafasan. Gangguan ini paling sering dialami oleh anak-anak yang berusia 3 tahun hingga 7 tahun. Sebab, pada usia tersebut, amandel mengalami penurunan kekebalan dan lebih mudah terserang oleh virus dan bakteri yang sangat menular.
Saat lahir, amandel berukuran kecil. Namun, seiring bertambahnya umur, amandel akan membesar sampai pada usia 8 atau 9 tahun. Amandel akan kembali menyusut ketika masuk usia 11 atau 12 tahun.
Bila radang amandel dibiarkan begitu saja, resikonya amandel akan semakin membengkak dan dapat memblokir saluran pernapasan dan infeksi dapat menjalar di telinga dan masalah adenoid (pembengkakan di bagian belakang rongga hidung, di atas amandel).
syafakallah ya nak, nanti akan kuajari semua hal tehnik survive dan menjaga kesehatan tanpa obat-obatan kimia dengan cara sederhana, ya tibun nabawi itulah utamanya. sehingga di dunia after oil yang langka minyak &langka kimia obat (petrol base) kelak, kita akan siap menghadapinya.
kakak (8 thn) pusing nyeri migrain di ubun-ubun. sampai ga mau belajar, susah tidur.
dan adek (4thn) masuk angin demam tonsilitis amandel, ga mau makan.
seru juga lihat pasien anak: kakak beradek yang seneng sampai rebutan dibekam.
kakak dibekam lintah di titik ummu mugits. ga sakit katanya, cuma awal-awalnya kayak gatel digigit semut gula. kakak paling suka maen lintah dan dibekam lintah daripada bekam sayat/tusuk jarum.
dan adek sukanya bekam kering di zona leher, punggung sampe tulang ekor. karena adek masih takut digigit lintah & jarum.
selesai bekam, minum madu dan habasauda untuk meningkatkan kekebalannya secara alamiah.
proses kesembuhan alamiah untuk anak idealnya adalah dari kekebalannya sendiri. karena sel somatis anak paling cepet beregenerasi. karena itu sebisa mungkin tidak minum antibiotik, antipiretik,& analgesic lainnya.
Tonsilitis merupakan peradangan pada amandel yang sering terjadi pada anak, Kebanyakan infeksi amandel disebabkan oleh virus. antara lain influenza (flu virus) dan Virus Epstein-Barr (EBV), virus penyebab mononucleosis.
Tak hanya virus, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan tonsilitis. Namun, bakteri yang paling umum adalah Streptococcus Pyogenes (kelompok A streptokokus), bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan. Bila amandel sudah terinfeksi oleh virus atau bakteri tersebut, amandel akan mencoba untuk melawan virus dan bakteri melalui hidung dan mulut. terjadilah reaksi radang, bengkak, dan nyeri di dua bantalan berbentuk oval yang letaknya di belakang tenggorokan.
Amandel berfungsi untuk menghasilkan zat antibodi yang digunakan untuk melawan infeksi pernafasan. Gangguan ini paling sering dialami oleh anak-anak yang berusia 3 tahun hingga 7 tahun. Sebab, pada usia tersebut, amandel mengalami penurunan kekebalan dan lebih mudah terserang oleh virus dan bakteri yang sangat menular.
Saat lahir, amandel berukuran kecil. Namun, seiring bertambahnya umur, amandel akan membesar sampai pada usia 8 atau 9 tahun. Amandel akan kembali menyusut ketika masuk usia 11 atau 12 tahun.
Bila radang amandel dibiarkan begitu saja, resikonya amandel akan semakin membengkak dan dapat memblokir saluran pernapasan dan infeksi dapat menjalar di telinga dan masalah adenoid (pembengkakan di bagian belakang rongga hidung, di atas amandel).
syafakallah ya nak, nanti akan kuajari semua hal tehnik survive dan menjaga kesehatan tanpa obat-obatan kimia dengan cara sederhana, ya tibun nabawi itulah utamanya. sehingga di dunia after oil yang langka minyak &langka kimia obat (petrol base) kelak, kita akan siap menghadapinya.





Komentar
Posting Komentar