review buku: alhikam & titik ba


    
    Ada 1 kemiripan antara kitab: Alhikam karya Ibnu Athailah as Sakandari (IAS) dan Titik ba karya Ahmad Thoha Faz (ATF), yaitu satu ruh tauhid. Satu kesadaran fana: Berawal dari bismillah (hamba yang nol ego & kepentingan nafsu diri) mengamalkan kebaikan istiqomah seoptimal mungkin- jalankan peran khalifatullah fil Ardhi sesuai keimanan, atas nama Allah yang maha kasih & sayang, dan diakhiri dengan fana, ikhlas penyerahan total pada karunia Allah saja (nol nafsu untuk mengklaim kesuksesan amal).  Sesuai firman: "Ini (semua) karunia dari Tuhanku". QS An-Naml 40. 

"Janganlah kamu seperti orang2 yang lupa Tuhan. Maka Dia jadikan mereka lupa dengan diri mereka sendiri, merekalah orang2 yang fasik." QS. Al-Hasyr (59):19.

    Tauhid adalah fondasi dari semua cabang ilmu. "Segalanya satu padu, utuh tak terbagi & sejatinya fana", karena yang ada hanyalah Allah saja. Selain Allah hanyalah ilusi/ fana. ini simpulan paling sederhana dari titik ba yang menyederhanakan bahasa Kitab Alhikam yang ditulis dalam gaya syair arab (matan). Jadi perlu ekstra mikir level HOTS (High Order Thinking Skill). Penulis yang basicnya Biokimia, & tak punya basic pesantren, kesulitan memahami alhikam sekalipun baca kitab syarah terjemahannya, tetap berkali2 harus buka google translate untuk mencari terjemahan terbaiknya. Karena bahasa IAS terasa abstrak dan kental nuansa spiritualism mistis timur, rawan salah tafsir ala konsep manunggaling kawulo gusti (Syeh Siti Jenar & al Halaj). 

    Jika anda pembaca seperti saya, maka baiknya baca titik ba dulu sebelum alhikam. InsyaAllah akan semakin gamblang-terang benderang penjabaran alhikam dalam perspektiv matematikawan romantis seperti ATF. Karena saya tahunya matematika dasar nggak sampe menguasai kalkulus, maka izinkan saya mereview 2 kitab tersebut dalam perspektiv matematika dasar (ala Fibonacci).


    Deret Fibonacci adalah deret angka yang dimulai dengan 0 dan 1, dan angka selanjutnya merupakan jumlah dua angka sebelumnya. Contoh bilangannya adalah:
 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13 dan seterusnya.
[Rumus: Un = (n – 1) + (n – 2)].  
   Jika kita membagi dua bilangan Fibonacci yang berdekatan, akan kita dapatkan rasio emas, contoh: 8/5=1,6. Rasio emas banyak ditemukan dalam keseimbangan harmonis alam seperti: bentuk spiral hewan, tanaman bunga-buah, mata badai, galaksi, karya seni, arsitektur, musik dll. 



    Bab awal titik ba seperti bilangan awal fibonaci 0: mengajak kita para musafir kehidupan untuk kembali ke titik 0. Kembali mengenali kefanaan diri sebagai mana fananya smua simbol-makna di alam ini. Jangan sampai sesat meyakini simbol / ayat / tanda2 alam ini sebagai wujud / existensi mutlak / materialisme extrim. Jika sudah kenal 0-nya diri niscaya akan kenal Tauhid: 1- Esanya Allah, cuma Allah yang wujud & kekal, yang lain fana. Fondasi tauhid yang kuat akan menuntun kita memahami keutuhan pesan Quran ( suara Tuhan yang dibumikan), kitab yang tiada keraguan dan inkonsistensi didalamnya. Pemahaman keutuhan pesan Quran akan semakin menguatkan keimanan untuk tumbuh berbuah amal kebaikan / detail operasional yang konsisten sebagai aktualisasi iman. 
Hingga siap menjalani 1 misi kemanusiaan: khalifatullah fil Ardhi pembawa rohmatan lil alamin yang akan terus digantikan oleh generasi penerusnya. Sinergis dengan pesan alhikam: 

"Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan penaklukan medan nafsu (syahwat,lalai,ragu,tamak). Maka kubur dalam2 eksistensimu dalam tanah (kerendahan hati), hanya dengan begitu pohon keimananmu akan tumbuh tinggi, rindang membuahkan kelimpahan amal, meneruskan kemurahan cinta kasih Allah".  

    Prinsip cinta: mengenal cinta Allah yang tanpa syarat, akan memudahkan manusia belajar mencintai tanpa syarat pula, berani berpasangan (berani nikah),  ini simbol Ke-2 (couple simetri/pasangan). Pesan Alhikam: "siapa yang mencintai-Nya maka tak ada yang penting selain Dia." 
Kau akan menjadi budak cinta, (karena) cinta itu membelenggu, ikhlas pada-Nya itulah yang membebaskan."
Taatmu tak berguna, maksiatmu tak sedikitpun membahayakan-Nya, semua syariat adalah Cinta-Nya untuk kebaikanmu." 
"Syukur adalah maqam hakekat semua mahluk, tapi kebanyakan mengira maqam sabar".
"Semesta tak mampu memuat-Ku, hati mukmin yang mampu"-Qudsi.

  
    Cinta akan mendorong kita berlaku adil. Sebagaimana cinta Allah yang telah menciptakan alam dalam kondisi adil & seimbang, hingga berjalan dengan harmonis. Jangan sampai kita merusak keseimbangan/ mizan itu- QS Rahman:8. Kita akan berjuang melindungi apa yang kita cintai. Cinta merupakan motivasi terkuat untuk menegakkan keadilan.



    Prinsip keadilan = Simbol 3 ini menantang kita untuk adil terhadap setiap persoalan. Bagaimana menjadi adil/ menemukan keseimbangan hidup antara 1. Hablum minallah ( ibadah syariat), 2. Minannas (silaturahin & muamalah), dan 3. Minal alamin (syariat kelola alam).  3 simbol ayat/ pertanda ini lugas disebut dalam QS Fushilat 53: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di ufuk (3.alam sejauh mata memandang) dan pada diri mereka sendiri (2), hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar (1). Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?."



Jangan sampai dzolim, fasad / merusak hubungan dengan alam, manusia bahkan Allah. Untuk itulah kita perlu mengenal dan menjaga keutuhan syariat kadar / ukuran mizan keseimbangan itu. 


    Prinsip kadar dalam QS Al-Qamar:49 "Sesungguhnya Kami ciptakan segala sesuatu menurut KADAR (ukuran)". Pesan alhikam: jika kau mau tahu kadarmu dihadapan-Nya, maka lihatlah dimana Allah tempatkan dirimu. Manzilah (tempat kedudukan) sesuai dengan nazilah (kadar yang ditetapkan-Nya). Sebagai contoh ada kadar angka 5, 8, 13 dalam literasi islam. Misalnya 5 rukun islam: syahadat, sholat wajib 5 waktu, puasa, zakat, & haji bagi yang mampu. Semua syariat ini jika ditegakkan secara adil & istiqomah, maka Allah janjikan perbaikan kondisi, seperti: keamanan, keteguhan & kekuasaan. Angka 8 simbol kesempurnaan & kekuasaan kekhilafahan islam (seperti pada simbol rub el hizb dan kubah shakhrah berbentuk segi 8 oktagonal).


 "Dan Allah telah berjanji kepada orang yang beriman di antaramu dan mengerjakan amal yang saleh, bahwa sungguh Dia akan jadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah jadikan orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan Teguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan sungguh Dia akan tukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku.(QS.24:55)" . 

    Sedangkan kadar angka 13 dalam kode/ kripto bilangan primaada dalam simetri Quran surat Yusuf sebagai berikut. Perhatikan pola simetri siklik kode angka jam dan kaitannya dengan urutan episode kisah nabi yusuf AS, pada gambar berikut:

     
    Semua kode angka yang dihubungkan garis kuning jika dijumlahkan menjadi 13. Semacam pasword pembuka rahasia ta'wil mimpi: 13 benda langit sujud di awal kisah, lalu mewujud di akhir kisah 1+12=13. Demikian halnya ujian kesengsaraan nabi Yusuf AS dibuang saudara-saudaranya yang dengki ke sumur (episode ke 2) bertemu kembali dalam momen saudara-saudaranya mendapat pelajaran (dimaafkan dan dibawa ke singgasana kerajaan) di episode 11. Cobaan berlanjut kala nabi Yusuf AS difitnah Zulaikha di episode ke 3 hingga dipenjara, bertemu kembali dalam momen Zulaikha mengakui kesalahannya setelah nabi keluar penjara (di episode 10). 2+11=13, 3+10=13 dst. 

    Di akhir kisah nabi Yusuf AS menyadari bahwa semua ujian, cobaan musibah kesengsaraan, & fitnah tak lain adalah: kebaikan cinta kasih/ Latif/ kemahalembutan Allah terhadap umatnya, QS Yusuf 100:

"Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskanku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusak hubunganku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

--oOo--

    Prinsip kelima adalah fana, sejatinya segala sesuatu di alam semesta ini fana/ ilusi tidak bersifat mutlak/wujud. Ketika kita berhasil mengenal-Nya, kita menyadari bahwa seluruh alam semesta hanyalah ayat/ pertanda/ simbol yang menunjukkan ke-Esaan-Nya, bukanlah bukti eksistensi Tuhan. Untuk itu tak perlu terlalu mengklaim/ bersandar pada amalan di dunia. Hakekatnya tak satupun amalan yang dilakukan melainkan semua adalah karunia Allah yang diberikan tanpa alasan. Sempurnakan amal dengan ikhlas dan perbaiki ikhlas dengan fanakan diri. "Bersandarlah hanya pada Allah: qodo & qodarmu sudah ditetapkan jauh sebelum lahir."

    Akhir kata, Alhikam itu syair-syair keren seperti puzzle peta rahasia, yang memetakan jalan terang benderang menuju pemahaman Quran, rahasia hikmah alam & kewarasan nalar. Luar biasanya konsep titik ba berhasil menyederhanakan kerumitan itu semua. Jazakallah ya Ust. Ahmad Toha Faz. Semoga menjadi amal jariyah & ilman nafian. Aamiin.

Komentar

  1. Dlm ilmu hitung: apapun bisa dihitung asal ada Sebutan (penyebut) dulu, baru bisa dicacah bilangannya (pembilang).
    Misalkan pada lemparan 2 koin, kemungkinan yang akan muncul "dinamai" (disebut) AA, AG, GA, GG.

    Nah, agar dapat dibilang (diberi nama dengan bilangan), maka AG, ...GG harus dianggap sebagai *titik*, yaitu "titik sampel."

    1 🐐 + 2 🐐 = 3 🐐
    1 *per 4* + 2 *per 4* = 3 *per 4*
    Kambing 🐐 dan *per 4* adalah sebutan.
    Mengapa, pada penjumlahan pecahan, penyebut tidak dijumlahkan? Ya, karena bukan bilangan tapi sekadar sebutan.
    Cuma bilangan yg dapat dicacah- dioprasikan + -

    BalasHapus
    Balasan
    1. Qola yaa adamu Ambi'hum bi asmaa ihim-firman Allah:hai adam sebutkanlah nama-nama benda pada mereka (QS albaqoroh 30)

      Hapus
  2. https://simplicitscience.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer